Xiaomi telah menjadi produsen yang cukup sukses di Indonesia. Bahkan Xiaomi juga masuk sebagai 5 perusahaan smartphone paling sukses dengan total penjualan mencapai 18% di pasar smartphone Indonesia.
Belum lama ini Xiaomi baru saja mengeluarkan smartphone terbaru mereka untuk kelas menengah, Xiaomi Redmi Note 5. Harga yang dibanderol juga terbilang murah, dibawah 3 juta rupiah. Tetapi bagi kalian yang ingin membeli smartphone ini, kalian harus tahu alasan mengapa kalian tidak perlu untuk membeli smartphone yang satu ini.
Untuk urusan bodi, Xiaomi Redmi Note 5 tidaklah menggunakan material full metal. Untuk segi tampilan memang tidak bisa dibilang jelek, tetapi penggunaan bodi yang belum sepenuhnya metal menjadi kekurangan yang cukup fatal.
Xiaomi Redmi Note 5 juga dibekali dengan fitur Quick Charge 2.0, tetapi ini bukanlah fitur yang bisa dibanggakan, pasalnya dengan penggunaan chipset Snapdragon 636 serta baterai sebesar 4000 mAH, seharusnya pihak Xiaomi bisa menyematkan fitur Quick Charge 4.0, bukannya 2.0. Ini juga menjadi kesalahan yang cukup fatal, dengan ukuran baterai yang tergolong besar, jika bermodalkan Quick Charge 2.0, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya dari 0 hingga 100 masih tergolong lama yakni 2 jam 30 menit.
Slot micro SD dan sim card juga masih hybrid. Dengan keterbatasan ini kalian diharuskan untuk memilih untuk menggunakan dua sim card atau menggunakan 1 sim card dengan 1 micro SD. Seharusnya pihak Xiaomi bisa memberikan opsi lain karena sudah banyak brand kompetitor lain yang memberikan fitur yang lebih baik ketimbang sistem hybrid.
Di jaman 2018 ini, sudah sepantasnya smartphone yang baru diluncurkan mengusung OS Android Oreo, tetapi tidak untuk Xiaomi Redmi Note 5. Produk Xiaomi yang satu ini hanya mengusung Android Nougat, sebenarnya belum ketinggalan jaman dan masih sangat acceptable, tetapi melihat ia merupakan produk baru, seharusnya Xiaomi bisa mengoptimalkan sektor ini.