Para peneliti keamanan di Kaspersky Labs baru baru ini menemukan adanya sebuah virus berbahaya yaitu virus kuda troya atau yang biasanya kita dengar dengan Trojan. VIrus tersebut diinformasikan mampu mencuri informasi pribadi dari para pengguna Facebook.
Virus trojan baru ini dikenal dengan nama Cookie Thief. Sesuai dengan namanya yang jahat, virus jahat ini memiliki tujuan untuk mencuri informasi pribadi dari cookies yang berisi tentang rekam jejak dan aktivitas saat sedang melakukan penelusaran dengan browser kesebuah situs web.
Kita contohkan saja, Saat kita membuka situs web travel dan kemudian ada muncul iklan yang membawa kita kesitus lain, itu terjadi karena cookies.
Cookies juga memungkinkan para pengguna internet untuk melakukan indentifikasi dari situs dan langsung terhubung keakun tanpa harus lagi mengetahui atau mengisi nama pengguna dan password saat akan melakukan login kedalam sebuah akun.
Jadi saat kita menutup tab facebook diopera ataupun disebuah browser dan ingin kembali membuka situs tersebut lagi, kita tidak perlu lagi memasukan id dan password lagi dan tinggal memasukan link website tersebut.
Kembali ke permasalahan utama yaitu Cookie Thief, trojan Android ini sudah mewabah dan menginfeksi beberapa perangkat bersistem operasi milik Goggle tersebut.
Dilansir dari laporan resmi dari Kaspersky Lab, perusahan tersebut mendeteksi adanya Trojan Android. Virus tersebut baru saja mewabah dan sudah menginfeksi lebih dari 1000 perangkat. Sampai sejauh ini wabah tersebut masih mewabah dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Cara kerja trojan ini adalah dengan bersembunyi didalam sebuah perangkat tanpa diketahui oleh para penggunanya. Trojan ini akan dengan otomatis menginstal sebuah file root. File root inilah yang akan mencuri informasi yang muncul dismartphone atau table Android.
Secara garis besar, trojan ini akan mencegat dan mencuri informasi dari Cookies korbannya terutama cookies dari pengguna Facebook. Setelah mendapatkan itu semua, mereka akan menjalankan aksinya dan menggunakan akun facebook si korban untuk menyebarkan spam ataupun menyebarkan konten yang berbahaya.