Kadangkala orang kerap mempermasalahkan hal umur dalam ikatan. Dimana amat berarti buat mencermati jarak umur antara kamu dengan sang kekasih. Jika sangat jauh rasanya tidak sangat bagus. Itu jika tutur orang dahulu. Tetapi saat ini orang terus menjadi terbuka dengan seluruh itu. Orang terus menjadi terbuka dengan hal cinta. Alhasil untuk mereka tidak terdapat permasalahan ingin perbandingan sepanjang apa juga umur itu. Bila memanglah telah cinta, betul lakukan. Sebab baya cumalah suatu nilai, akhirnya, hendak balik lagi ke kepribadian orang itu sendiri.
Cinta Itu Tidak Memandang Umur Sepanjang Keduanya Saling Mencintai
Jika dahulu orang kerap berasumsi hendak berartinya umur. Berartinya perbandingan umur. Itu wajib amat dicermati. Terlebih buat dijadikan pendamping hidup. Orang hendak amat mencermati perbandingan umur itu. Sebab gimana juga hendak terdapat pengaruhnya. Tidak tahu ia jauh lebih berumur ataupun ia yang jauh lebih belia. Walaupun orang memanglah berkata berusia itu relatif. Berusia itu tidak berdasar pada umur. Sebab berusia merupakan opsi. Terdapat banyak pula kenapa orang yang telah berumur jauh lebih berumur, telah berumur matang. Tetapi pola pikirnya sedang belum berusia. Itu banyak.
Banyak pula yang sedang pada belia, tetapi mempunyai pandangan kolam orang berusia. Itu pula banyak. Sebab seluruh kematangan itu merupakan pola pikir. Serta itu tergantung dari pengalaman hidup. Memanglah orang dapat mempunyai durasi hidup lebih lama, tetapi sepanjang hidupnya, ia cuma disitu- situ saja. Betul ia tidak berlatih apa- apa. Tetapi jika ia mempunyai durasi hidup sedang sedikit, tetapi sepanjang ia hidup, ia telah kemana- mana, telah berlatih banyak perihal. Itu lebih menjanjikan. Itu dapat lebih ditaksir. Lebih berarti.
Jadi buat menyayangi pada dasarnya umur tidak jadi permasalahan, ingin ia lebih belia ataupun lebih berumur. Sebab kita hendak pacaran dengan orangnya, bukan umurnya. Kita hendak menyayangi cirinya bukan angkanya. Jadi tidak terdapat permasalahan umur. Sepanjang keduanya silih menyayangi, silih cinta, seharusnya tidak terdapat permasalahan. Serta tidak jadi perbincangan. Tidak harus memusingkan apa tutur orang. Sebab hidup kamu, dirimu yang menempuh. Bukan mereka. Mereka cuma selaku netizen yang menyaksikan serta melihat ekspedisi hidup kamu saja.