Apabila orang mempersalahkan nasibnya sedemikian itu karena alam tidak balance, karena beliau terlahir dari keluarga yang kurang mampu, dan untuk sekolah pula tidak bisa. Dan di luar sana ada orang yang bisa sekolah sampai luar negeri. Beliau saja untuk makan satu hari saja rasanya sulit amat amat. Walhasil mempersalahkan alam, mempersalahkan banyak orang dekat. Mempersalahkan Tuhan. Dapat jadi beberapa dari kita akan ikut mengatakan Mengenai itu. Namun bila kita membuka lagi pandangan kita, perluas pandangan kita, buka semua pintu dan isi kepala kita. Benar ini tidak salah.
Banyak Tata cara Untuk Bisa Mendapatkan Ilmu Selama Ada Usaha
Orang merasa tidak balance, karena ada yang miskin dan banyak. Dan orang miskin tidak bisa mendapatkan penataran yang sesuai. Tidak berdaulat untuk mendapatkan ilmu yang lebih rasanya itu tidak balance. Memanglah apabila dicermati tidak balance. Namun kita mau salahkan siapa. Apabila kemudian meringik benar akan sedemikian itu kemudian. Tidak ada tutur orang miskin atau kurang mampu tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar. Selama ada keinginan pasti akan rute.
Dan banyak mengapa orang yang kurang mampu bisa sekolah, dapat beasiswa, sampai terlebih sekolah di luar negeri. Walhasil bisa dibilang bukan kasus persoalan balance tidak balance. Namun lebih ke seberapa besar usahamu, sebesar apa kemantapan dalam mengejar mimpimu. Jadi semua orang memiliki kesempatan untuk sukses, semua orang memiliki kesempatan untuk bisa jadi lebih baik, selama kita berusaha, sampai akan terangkai dan terkabul. Jadi mau kita lahir dan besar di zona sejenis apa. Mau di keluarga yang miskin, kurang mampu atau banyak sekalipun. Bila kita tidak ada usaha, tidak akan ada artinya.
Sampai semua akan balik lagi ke orang tiap- masing- masing. Gimana mereka memandang alam, gimana mereka memperkirakan alam. Apabila mereka memiliki hati yang besar dan keinginan yang besar, beliau akan berusaha bagaimanapun caranya, untuk sampai di mimpinya. Akan tetap ada rute. Namun bila orang yang putus asa, apapun yang terangkai dalam hidupnya beliau akan meringik. Semua akan dikeluhkan. Dan yang ada keluhkesah semua. Benar bila sedemikian itu tidak akan ada pergantian, tidak akan maju. Karena kita hanya meringik, tidak melakukan sesuatu.