Salah satu hal atau alasan yang paling sering kita lakukan baik dengan sadar maupun tidak sadar, yang dimana bisa menyebabkan kita sedih dan kecewa adalah ekspektasi. Kita terlalu sering berekspektasi pada setiap hal yang kita lakukan, atau pada orang-orang. Sehingga apa yang kita lakukan jadinya tidak ikhlas, karena kita sudah menaruh ekspektasi di setiap hal yang kita lakukan. Dan begitu juga dengan kasus orang. Dimana kita juga sering menaruh ekspektasi kepada orang-orang. Berharap dia bisa mengerti, berharap orang tersebut dapat memberikannya kemudahan dan jalan. Berharap orang tersebut bisa menguntungkan anda.
Memang Sulit Untuk Mengendalikan Pikiran Kita Akan Berekspektasi
Terlalu banyak ekspektasi. Sehingga pada akhirnya, kita hanya bisa meratapi hidup kita, termenung, dan menyesali banyak hal. Kita menjadi larut dalam kesedihan dan kecewa akan banyak hal. Kita hanya bisa menyesali banyak hal, menyesali kenapa kita berekspektasi terlalu banyak, berekspektasi terlalu tinggi. Sehingga saat yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Maka yang ada hanyalah kekecewaan. Dan dari situ kita akan berpikir untuk lebih berhati-hati. Untuk menjadi lebih waspada dalam bertindak.
Menjadi lebih waspada dengan orang-orang sekitar anda. Karena pengalaman kita akan pernah kecewa dengan ekspektasi yang sudah kita berikan kepada orang lain. Dan akhirnya membuat kita kecewa dan sedih. Sehingga sumber dari kesedihan dan kekecewaan adalah ekspektasi. Karena ekspektasi membuat orang berharap terlalu tinggi baik pada orang atau pada sebuah respon. Dan berbicara ekspektasi itu sudah diluar kendali kita. Sehingga saat itu tidak terjadi, maka kecewa dan sedih yang akan kita rasakan.
Bagi orang yang sudah pernah dikecewakan oleh ekspektasi, pasti mereka akan menjadi lebih berhati-hati dalam bersikap. Mereka akan berusaha untuk tidak menaruh ekspektasi pada tindakan mereka, atau kepada orang lain. Untuk menghindari rasa sedih dan kecewa. Tapi memang hal tersebut sangat sulit untuk dikendalikan. Karena butuh konsentrasi dan fokus yang tinggi. Saat kita sudah mulai menikmati suasana, kadang kita menjadi lupa akan rasa sakit dari ekspektasi, dan tanpa sadar memberikan ekspektasi lagi kepada sikap dan pada orang lain.