Seseorang yang terlihat bahagia atau terlalu banyak tersenyum bukanlah jaminan bahwa dia tidak menderita depresi yang menyamar. Ini biasanya terjadi pada individu yang awalnya mencoba yang terbaik untuk menyembunyikan depresi dari orang-orang di sekitar mereka. Oleh karena itu, nama lain dari depresi terselubung adalah depresi tawa. Mereka dapat terlihat bahagia dan produktif dan menjalani kehidupan normal. Meskipun mental, ada rahasia yang tidak diungkapkan kepada siapa pun.

Bagaimana Anda mengenali depresi yang menyamar?

Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang mengalami depresi atau tidak adalah dengan melihat berapa lama gejala tersebut berlangsung. Secara umum, gejala yang tidak hilang dalam waktu dua minggu harus ditangani oleh seorang profesional.

Selain itu, orang yang mengalami depresi akan berperilaku berbeda dari biasanya. Perubahan ini tidak selalu tampak sedih atau lesu. Kuncinya adalah ketika beberapa perubahan terjadi secara bersamaan, maka dapat diduga mengalami depresi tawa. Berikut adalah beberapa kemungkinan perubahan:

Kebiasaan

Orang dengan masalah depresi tersembunyi dapat mengembangkan kebiasaan baru, terutama yang berhubungan dengan kecanduan zat. Bahkan, kecanduan hal baru ini dapat mengganggu jalannya bisnis yang normal.

Siklus tidur

Tidur lebih lama atau lebih lambat dari biasanya  bahkan tanpa alasan, seperti pekerjaan atau hal lain juga dapat mengindikasikan depresi yang mendasarinya. Terkadang kondisi ini juga disertai dengan bangun di jam yang tidak biasa.

Selera humor

Yang tadinya bercanda atau biasa saja tiba-tiba menjadi lebih serius, bisa juga pertanda tawa sedih. Bahkan, mereka juga menjadi lebih mudah tersinggung dan sensitif. Itu mungkin bagi mereka untuk berbicara tentang subjek yang dalam dan gelap.

Interaksi sosial

Lihat juga bagaimana berperilaku dalam situasi sosial. Jika ada perubahan yang signifikan dari kondisi sebelumnya, itu mungkin merupakan tanda depresi yang tersembunyi. Misalnya, orang yang pendiam tiba-tiba suka berada di keramaian, meskipun terkesan dibuat-buat.

Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan orang yang selalu berada di keramaian tiba-tiba menarik diri dan selalu menghindar saat ada ajakan untuk berkumpul. Perlu Anda ketahui, ada orang yang sengaja menyembunyikan depresinya karena tidak ingin menjadi beban orang lain. Mereka malu dengan apa yang terjadi.

Jika ada yang pernah mengalami hal ini, konfirmasikan bahwa ini adalah manusia dan mintalah untuk membicarakannya. Buka peluang untuk menjadi pendengar yang baik. Ajak mereka melakukan aktivitas ringan. Dari sana, ada harapan untuk perawatan medis.