Arsip Tag: tradisi papua

Metode Memasak Daging Babi Menggunakan Batu Khas Papua


Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk mengolah dan memasak makanan sehingga menjadi masakan yang enak dan gurih. Keanekaragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia turut mempengaruhi keragaman adat istiadat penduduknya. Salah satu keragamannya adalah keunikan adat Papua yaitu memasak makanan di atas batu panas atau lebih dikenal dengan upacara bakar batu. Kebiasaan ini unik karena memasak makanan dengan cara yang tidak biasa. Mungkin metode ini adalah satu-satunya di Papua yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.

Prosesi Upacara Dengan Memasak Daging Babi

Upacara Bakar Batu adalah acara memasak bersama yang dilakukan oleh penduduk desa suatu suku di pedalaman Papua. Upacara ini biasanya dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur, tempat pertemuan antar warga desa dan tidak jarang diadakan gathering untuk menjemput mereka yang sudah siap.

Dinamakan batu api karena batu tersebut sengaja dibakar panas-panas dan digunakan sebagai media memasak masakan seperti daging, matang dan siap santap. Makanan yang biasa digunakan dalam proses pembakaran batu antara lain daging babi, ubi jalar, dan berbagai sayuran.

Upacara bakar batu sudah menjadi upacara turun temurun bagi warga desa dari berbagai suku yang mendiami pedalaman Papua. Proses memasak bahan makanan dengan media batu panas adalah sebagai berikut:

  • Batu-batu seperti batu sungai yang seukuran bola bisbol hingga sebesar bola takraw dibakar di tumpukan kayu hingga menjadi arang dan abu.
  • Batu panas itu dengan cepat diangkat dan dimasukkan ke dalam lubang sedalam sekitar enam kaki, yang sebagian ditumbuhi daun pisang dan daun lain dari hutan.
  • Lalu pilih daun pisang di atas batu dan letakkan potongan daging babi segar di atasnya.
    Dan lagi daun pisang ditaruh di atas daging, lalu batu panas ditaruh lagi.
  • Setelah itu, beberapa ubi ditaruh dan ditutup kembali dengan daun pisang.

Dan terakhir, batu panas diletakkan kembali dan ditutup dengan daun pisang dan berbagai daun agar uap panas terperangkap di dalamnya sehingga proses pematangan daging dan ubi jalar dapat berjalan dengan lancar.